Feeds:
Pos
Komentar

Archive for the ‘Catatan’ Category

Pergolakan politik yang terjadi di Mesir membuat para perantau di negeri piramid itu memilih untuk kembali ke tanah air. Mulai mereka yang bekerja hingga mahasiswa. Fasilitas kepulangan dan penyambutan mereka ke tanah air pun dilakukan dengan sebaik mungkin. Hmm, sungguh bahagianya mendapatkan perhatian ini.

Tetapi, apakah fasilitas dan penyambutan juga dilakukan ketika menyambut kedatangan mereka, para pemberi devisa negara? Apalagi mereka yang terlantar di negeri orang.

Entahlah apa yang membedakan dalam memberikan perhatian ini. Saya berhusnuzhan bahwa penyambutan juga dilakukan untuk pahlawan devisa negara, namun luput dari perhatian kita.

Agaknya kita harus lebih adil kepada setiap manusia. Siapa pun mereka, bagaimana pun kondisinya, apa pun statusnya. Allah akan mencintai orang yang bisa memberi kasih sayang kepada sesamanya dengan tidak mengenal kasta. Allahualam bish shawab.

Renungan ini untuk diri saya pribadi dan semoga bermanfaat untuk sesama.

Read Full Post »


Mengunjungi tempat hiburan seperti pantai, taman, atau daerah yang sejuk apakah hanya milik mereka yang belum memiliki anak? Ke tempat hiburan seperti ini sering kali saya menemukan fenomena pasangan yang sedang “mojok” berduaan. Ahhhg!

Padahal anak-anak kita yang masih kecil juga butuh hiburan ini. Tapi,saya menyayangkan bahwa anak-anak kita harus melihat aktivitas orang dewasa ini saat usia mereka belum pantas melihat itu. Di rumah pun, mereka tak pernah diizinkan untuk melihat aktivitas orang dewasa yang tak senonoh itu.

Betapa orang dewasa bersifat egois. Mereka hanya memikirkan kesenangan diri mereka sendiri. Bahkan, mereka tak memikirkan jika adik mereka, keponakan mereka, atau anak mereka sendiri yang melihat pemandangan yang tak pantas itu.

Jika mereka sudah menikah pun, tak pantas melakukannya di tempat umum, apalagi jika mereka belum menikah. Ke mana rasa malu mereka atau harga diri kaum perempuan yang mau saja dipermainkan di depan umum.

Kita Tidak Hidup Sendiri, Kawan!!! Jika kalian memang sedang dimabuk asmara, tak perlulah orang lain tersakiti. Rasanya jika disebut cinta itu sejati, tidak buat pasangan yang mengumbar kemesraan mereka di depan umum. Kalimat yang pantas untuk mereka adalah cinta itu nafsu.

Mereka memang berhak untuk berduaan, tapi apakah kami juga tidak mempunyai hak untuk menikmati pantai, taman yang sejuk tanpa mata ini memandang hal-hal yang tak senonoh??

Semoga ke depan kita akan mendapati pantai, taman yang bebas dari aktivitas pornografi. BISMILLAH
KITA TIDAK HIDUP SENDIRI,KAWAN. Hormatilah orang lain, niscaya kau akan dihormati orang lain.

Read Full Post »